Membedakan Sensor BMP280 dan BME280

Dalam membuat stasiun cuaca menggunakan NodeMCU, saya menggunakan sensor BME280 untuk mengukur suhu, kelembaban dan tekanan udara. Sensor ini memiliki saudara kembar yang hampir sama, yaitu BMP280. Keduanya terlihat hampir mirip, apalagi ketika dipasang pada PCB. Akan tetapi seacara fungsi, BMP280 tidak memiliki sensor kelembaban.

Lalu, bagaimana cara membedakan sensor BMP280 dan BME280? Seperti terlihat di foto di bawah ini, PCB dari kedua sensor tersebut terlihat serupa.

Membandingkan sensor BMP280 dan BME280
Ukuran PCB dibandingkan dengan pensil

Salah satu cara ya tentu saja dengan menyambungkan sensor dengan NodeMCU atau Arduino. Kedua sensor ini menggunakan library yang sama. Namun pembacaan kelembaban dari sensor BMP280 akan selalu menghasilkan angka 0.

Membandingkan BMP280 (kiri) dan BME280 (Kanan)

Cara kedua adalah dengan pemeriksaan fisik. Cara ini memerlukan kaca pembesar yang cukup baik, karena ukuran chip yang cukup kecil. Dengan menggunakan kaca pembesar untuk melihat chip-nya, berikut ini perbedaan antara BMP280 dan BME280

  1. Dari lubang sensor berupa titik berwarna hitam. Titik hitam ini pada BMP280 berada di sebelah kanan bawah, sedangkan pada sensor BME280 berada di sebelah kiri tengah.
  2. Dari huruf pertama di baris kedua. Sensor BMP280 memiliki huruf “K” sebagai huruf pertama pada baris kedua. Sensor BME280 memiliki huruf “U” sebagai huruf pertama di baris kedua.

Jadi, sudah jelas kan perbedaannya? Detil lebih lanjut bisa di lihat di datasheet di tautan di akhir artikel ini. Selamat bereksperimen.

Sumber:

  1. Datasheet BMP280: https://www.bosch-sensortec.com/products/environmental-sensors/pressure-sensors/pressure-sensors-bmp280-1.html
  2. Datasheet BME280: https://www.bosch-sensortec.com/products/environmental-sensors/humidity-sensors-bme280/

Gear Review: Minirig Asimoton AS-9900

Buat saya, nama minirig di seputar radio dua arah selalu identik dengan radio kecil buatan China dengan tombol orange 8 buah dan display yang bisa berganti warna. Hal ini lebih karena tidak ada identitas lain yang bisa dipakai untuk menamai radio komunikasi ini. Sepertinya siapapun yang berminat bisa memesan di pabriknya di China, lalu tinggal ditempelkan merk dan model seperti pesanan.

Rig mini yang saya review kali ini datang dengan label Asimoton, dengan model AS-9900. Sesuai namanya, rig ini berukuran mini, kurang lebih hanya sebesar telapak tangan saya. Tapi, meskipun kemasannya kecil, minirig Asimoton AS-9900 mampu memancarkan daya 25 watt di VHF, dan 20 watt UHF. Radio ini juga sudah mendukung fungsi-fungsi standar seperti transmisi duplex, CTCSS, DCS, dan dilengkapi dengan 200 memory. Dan yang terakhir, radio ini memiliki kemampuan dual monitor.

Minirig dengan ukuran yang cukup kecil, tidak makan tempat di dalam mobil.

Di dalam kotak yang saya terima, selain radio juga terdapat external microphone yang dilengkapi full keypad untuk operasional radio, bracket radio, gantungan mic, satu set baut, dan kabel DC. Kabel DC yang disertakan sudah terpasang plug untuk colokan 12 volt mobil.

Cukup fantastis, mengingat ukurannya yang kecil, dengan harga yang tidak sampai 1 juta rupiah.

Ukuran minirig Asimoton AS-9900, muat di telapak tangan

Lalu, bagaimana kesan-kesan setelah menggunakan radio ini selama 3 bulan? Apakah memang kemampuannya se-fantastis spesifikasinya? Secara singkat, berikut hal-hal yang saya suka dari minirig ini.

  • Ukurannya yang kecil dan ringan, sehingga mempermudah pemasangan di dalam mobil. Cukup menggunakan double tape 3M, minirig sudah terpasang cukup kokoh, tanpa menggangu kaki
  • Harga yang paling murah untuk rig dual band
  • Suara yang cukup kencang dan bersih.
  • Sensitifitas penerimaan yang cukup baik

Sedangkan hal-hal yang rasanya perlu diperbaiki adalah:

  • Display yang kecil, sehingga cukup sulit untuk dilihat sambil berkendara. Memang display ini harus menyesuaikan dengan ukuran rig yang cukup kecil
  • Semua setting harus diakses melalui menu, bahkan setting yang sederhana seperti mengubah daya transmisi. Digabungkan dengan display yang kecil, hal ini mempersulit perubahan konfigurasi di saat berkendara.
  • Keterbatasan buku manual penggunaan. Sama seperti radio merk China lainnya, manual book yang disediakan dalam kemasan cukup terbatas. Tapi jangan khawatir, tinggal meluncur ke dunia maya untuk mencari informasi, karena pengguna mmini rig ini cukup banyak

Berikutnya adalah beberapa kesan dan catatan saya selama menggunakan radio minirig Asimoton AS-9900

Kabel DC untuk Cigarette Lighter

Salah satu aksesoris yang cukup unik dalam kemasan minirig Asimoton AS-9900 adalah kabel DC yang sudah terpasang colokan 12 volt mobil. Colokan ini bisa disambung di cigarette lighter dalam mobil, sehingga untuk sekilas pemasangan rig di mobil jadi tidak terlalu rumit. Namun, saya memutuskan untuk tidak menggunakan cigarette lighter ini, dengan alasan berikut:

  • Kabel yang disertakan terlalu kecil. Memang rig ini hanya memiliki daya maksimum 25 watt, sehingga arus yang dibutuhkan mungkin hanya sekitar 3-3.5 ampere max. Tapi kecurigaan saya terbukti ketika seorang teman yang memiliki rig dengan tipe yang sama melaporkan kalau kabel powernya terasa panas dan putus ditengah komunikasi.
  • Untuk keperluan radio saya memilih kabel langsung dari aki mobil, agar arus yang ditarik radio tidak mempengaruhi komponen mobil lainnya, atau sebaliknya.
Kabel DC yang disertakan dengan colokan untuk cigarette lighter mobil

Memang, menarik kabel langsung dari aki lebih repot. Tapi toh kita juga harus menarik kabel untuk antena. Lagipula, dengan menarik kabel dari aki langsung akan mempermudah apabila kita akan mengganti dengan radio lain di masa mendatang.

Extra Mic Asimoton AS-9900

Minirig Asimoton AS-9900 datang dengan extramic dengan full keypad yang menyala untuk angka dan beberapa fungsi. Extramic ini dilengkapi dengan kabel spiral untuk menghubungkan dengan unit radio.

Extra mic Asimoton AS-9900

Extramic ini menurut saya terlalu kecil dan ringan. Apaalagi untuk yang terbiasa menggunakan rig buatan Jepang. Bukan sebuah gangguan, tapi hanya soal kebiasaan.

Hal kedua yang saya amati adalah kelengkapan tombol di extramic. Tombol-tombol di extramic ini bisa dipakai untuk mengakses menu, dan melakukan program frekuensi. Tapi ada beberapa tombol yang apabila ditambahkan di extramic akan sangat membantu. Tombol itu adalah V/M untuk merubah dari VFO ke mode memory, dan H/L, untuk mengubah daya pancaran dari tinggi ke rendah dan sebaliknya.

Selain itu, extramic ini cukup baik. Suara yang dihasilnya juga cukup jelas didengar oleh lawan bicara.

Kemampuan Radio

Dalam spesifikasinya tertulis kalau radio ini mampu memancarkan sinyal dengan maksimum daya maksimum 25 watt untuk VHF dan 20 watt di UHF. Daya pancar itu adalah untuk setting High, sedangkan di setting Low, daya pancar adalah 5 watt di VHF dan UHF.

Spesifikasi daya pancar dan jangkauan frekuensi

Pada percobaan di rumah dengan menggunakan power supply 13.8 volt, daya pancar maksimum berbeda-beda di sepanjang band VHF dan UHF. Daya pancar yang tercatat maksimum mendekati 25 watt untuk VHF dan 20 watt untuk UHF.

Daya pancar di setting low apabila saya bandingkan dengan HT Baofeng tidak jauh berbeda. Dengan terhubung dengan antena luar di rumah, saya bisa membuka RPU yang juga biasanya bisa saya buka dengan HT Baofeng apabila dihubungkan dengan antena luar.

Selama pemakaian dalam kendaraan, dengan setting power low saya bisa membuka beberapa RPU di Jakarta dan Tangerang sembari berkendara disekitar Pamulang.

Dari sisi penerimaan, sensitifitas cukup baik. Bahkan, kadang terlalu baik sehingga squelch kadang terbuka untuk level noise yang wajar. Disini kendala yang saya temui adalah setting sequelch yang sepertinya tidak berpengaruh terhadap sensitifitas penerimaan.

Hal terakhir mengenai radio ini adalah panas ketika kita memancar cukup sering. Hal ini makin terasa apabila kita memancar dengan setting high. Beberapa model minirig China dilengkapi dengan kipas kecil, seperti Asimoton AS-9900. Tapi ada juga yang tidak dilengkapi kipas.

Kipas pendingin, konektor PL untuk antena, dan colokan 3,5 mm untuk programming melalui komputer.

Kipas radio Asimoton AS-9900 ini cukup berisik. Dan pengalaman saya, kipas ini juga akan menyala kalau kita cukup sering memancar, meskipun hanya menggunakan daya 5 watt. Untungnya speaker dari minirig ini cukup nyaring. Cukup memutar sedikit kenop volume maka suara sudah didengar dengan volume yang cukup nyaman didengar untuk didalam mobil.

Demikian catatan saya untuk minirig Asimoton AS-9900. Meskipun ada beberapa kekurangan, dengan harga 1 juta saya cukup puas dengan pemakaian di dalam mobil. Kemampuan dual monitor bisa saya gunakan untuk monitor dua frekuensi RPU, atau frekuensi lalu lintas. Komunikasi radio pun tetap lancar untuk penggunaan konvoi ataupun sekedar ngobrol antar sesama pengguna radio.

Server Virtual dengan Vagrant

Untuk orang-orang yang sering bekerja dengan pemorgraman, atau pengelolaan server, kebutuhan untuk server development adalah mutlak. Meskipun kadang lingkungan development bisa dipasang di laptop atau komputer pribadi, lingkungan development ini biasanya akan mempengaruhi kinerja dair sistem operasi utama komputer pribadi. Belum lagi kalau pada saat yang bersamaan ada beberapa client atau sistem yang harus dipelihara.

Server Virtual biasanya menjadi solusi. Dengan server virtual ini, kita bisa menjalankan sebuah server di komputer pribadi. Server virtual ini memiliki sistem operasi yang benar-benar terpisah dari sistem operasi utama, sehingga kita bisa dengan bebas melakukan eksperimen. Apabila eksperimen gagal, dan server virtual menjadi rusak, maka tinggal dihapus dan dibuat ulang. Tidak ada pengaruh pada sistem operasi utama komputer pribadi.

Namun, konfigurasi server virtual bukan hal mudah. Belum lagi apabila kita berkolaborasi dengan beberapa developer. Bisa jadi setiap developer memiliki server virtual dengan konfigurasi yang berbeda, sehingga bisa menghambat kelancaran development. Disinilah Vagrant memberikan solusinya.

Saya sendiri mengenal Vagrant ketika menjajaki cara menjadi editor tema WordPress. Sejak saat itu, saya memiliki beberapa server development untuk WordPress, Jekyll, PHP, Prestashop, dll. Berhubung saya menggunakan komputer yang berbeda di kantor dan di rumah, Vagrant membantu untuk memastikan konfigurasi server virtual yang sama di kedua laptop.

Secara umum, Vagrant memiliki kelebihan sebagai berikut:

  1. Memastikan bahwa server virtual yang dibuat dengan berkas konfigurasi yang sama akan memiliki konfigurasi yang sama. Konfigurasi disini termasuk sistem operasi, dan software tambahan lainnya, seperti Apache, PHP, MySQL, bahkan WordPress dan Prestashop
  2. Vagrant bekerja berdasarkan satu atau lebih berkas untuk konfigurasi. Berkas ini berisi teks ASCII, dan berukuran beberapa kilobyte. File ini bisa dengan mudah di distribusikan menggunakan email atau bahkan Git
  3. Pustaka server virtual yang cukup banyak. Besar kemungkinan server virtual yang anda butuhkan ada di pustaka Vagrant yang bisa diakses di tautan ini. Tidak menemukan server virtual yang anda cari? Anda bisa juga bikin server virtual sesuai kebutuhan berdasarkan template yang ada di pustaka Vagrant
  4. Dan yang terakhir, semuanya ini gratis. Vagrant membutuhkan Virtualbox dari Oracle yang bisa diunduh dengan gratis di tautan ini.

Jadi, tunggu apa lagi? Masih belum yakin? Dokumentasi Vagrant bisa di akses di tautan ini. Selamat mencoba dan menjadi lebih produktif.

Buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino oleh Firmansyah Saftari

Dalam pameran pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), ada 1 stand yang menarik perhatian saya. Stand ini berjudul “Indonesia Robotic”, dan menampilkan karya robot oleh Firmansyah Saftari.

Nama Firmansyah Saftari sebenarnya cukup asing bagi saya. Namun, begitu melihat logo Saft7, logo ini sudah sangat saya kenal. Saftari melalui Saft7 cukup sering muncul dalam milis-milis otomotif yang sempat saya ikuti sekitar tahun 2000-an awal. Waktu ini saya sedang mencari cara meningkatkan performa mobil, dan menemukan tips dari saft7.com tentang Water Injection. Sayang, karena keterbatasan waktu, water injecton ini akhirnya tidak pernah selesai.

Lama tidak mengikuti situs saft7.com, rupanya Saftari sekarang ini sedang hobi ngoprek Arduino. Fokus sepertinya pada penggunaan Arduino di bidang robotik. Hal ini terlihat dari 2 karya Saftari: situs web Saft7Robotics dan buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino.

Proyek Robotik Keren Dengan Arduino
Buku dilengkapi dengan skematik untuk proyek

Proyek yang menurut saya paling keren dari buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino adalah Animatronic Hand Robotic. Dengan menggunakan Arduino, Saftari menghubungkan sensor yang ditempel pada sarung tangan dengan tangan robot. Sensor akan membaca gerakan jari, lalu diterjemahkan oleh Arduino untuk menggerakkan servo yang terhubung pada tangan robot. Saftari mendokumentasikan bagaimana dia merencakan model tangan robot, dari karton, selang, hingga hasil akhir dalam sebuah video yang diputar di pameran. Hasil akhir dari tangan robot ini mengingatkan saya pada film Pacific Rim. Mungkin di masa mendatang, robot Jaeger bukan hanya di film sci-fi.

Proyek Robotik Keren Dengan Arduino
Sketch, atau program Arduino yang digunakan dalam proyek robotik juga disertakan di buku dan CD.

OK, mungkin proyek tangan robot terlalu kompleks untuk sebagian besar orang. Tapi jangan khawatir. Untuk orang yang belum pernah bermain Arduino seperti saya, Saftari menuliskan pengenalan tentang Arduino, pelengkapan tambahan seperti LED, motor servo, Arduino shield, sensor, dan juga proyek-proyek sederhana untuk mengenal Arduino seperti bermain dengan LED, alarm infra merah, pengukur jarak, dll. Proyek-proyek Arduiono dalam buku ini juga dilengkapi dengan diagram skematik elektronika dan Arduino Sketch (sebutan untuk program Arduino) yang dikemas dalam sebuah CD.

Masih merasa tidak memiliki pendidikan elektronika? “Saya ini pendidikannya adalah desain”, kata Saftari. Jadi, semua elektronika dan pemrograman ini dipelakari secara otodidak. Jadi, tidak ada alasan bukan untuk mencoba proyek-proyek Arduino?

Untuk yang tidak sabar untuk segera mencoba proyek-proyek di buku ini, Saft7Robotics menjual kit untuk membuat Robot Arm dan Robot Alien. Kedua kit ini dilengkapi dengan Arduino, motor servo, kabel dan semua sambungan yang siap dirakit. Dijamin, proyek ini akan sangat menyenangkan untuk mengisi waktu di akhir pekan.

Sebagai penutup, video dibawah ini adalah salah satu karya FIrmansyah Saftari yang dipamerkan di ICE BSD. Selamat berkarya…..