Ganti Firmware Baofeng DM1801 dengan OpenGD77

OpenGD77 adalah sebuah firmware alternatif untuk beberapa perangkat HT DMR. Firmware ini bersifat open source. Salah satu perangkat yang didukung adalah perangkat DMR Baofeng DM1801.

Ada beberapa alasan mengapa saya mengganti firmware bawaan Baofeng DM1801 dengan OpenGD77. Firmware bawaan DM1801 memiliki beberapa kekurangan untuk penggunaan saya:

  • Kesulitan untuk menemukan software untuk memprogram codeplug Baofeng DM1801. Saya menemukan dan menggunakan software untuk Baofeng BF1801, akan tetapi sepertinya ada beberapa bagian software tersebut yang tidak cocok, sehingga menyebabkan codeplug yang dihasilkan tidak bekerja sempurna.
  • Kemampuan untuk menerima Color Code (CC) dan Talkgroup (TG) diluar yang sudah di program. Dalam spesifikasinya, Baofeng DM1801 memiliki monitor mode. Tapi saya tidak menemukan cara untuk menerima CC dan TG diluar yang sudah diprogram.

Firmware OpenGD77 mengatasi kedua kekurangan di atas. Tapi sebelum ikut mengganti firmware, OpenGD77 memiliki beberapa kekurangan dibandingkan firmware bawaan DM1801, antara lain:

  • Tidak ada kemampuan Dual Monitor. Hanya 1 frekuensi/channel yang bisa di monitor oleh firmware OpenGD77
  • Firmware OpenGD77 ditujukan untuk penggunaan radio amatir, sehingga ada beberapa kemampuan radio komersial yang dihilangkan karena tidak diperbolehkan di komunikasi radio amatir. Salah satunya adalah enkripsi percakapan
  • Beberapa kemampuan yang ada dalam firmware bawaan Baofeng DM1801 juga masih dalam rencana pembuatan, seperti text message.

Nah, kalau sudah memutuskan untuk mengubah firmware Baofeng DM1801 menjadi OpenGD77, silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Peralatan yang dibutuhkan selain HT Baofeng DM1801 adalah komputer dan kabel pemrograman untuk Baofeng DM1801.
  • Unduh OpenGD77 CPS di tautan berikut ini: https://github.com/rogerclarkmelbourne/OpenGD77CPS/releases.
  • Lalu lakukan instalasi seperti biasa. Ketika ada pilihan instalasi, pilih untuk instalasi OpenGD77 Serial Driver
  • Pada radio Baofeng DM1801, sambil menekan kedua tombol di bawah PTT, nyalakan radio. Radio akan masuk ke mode pemrograman firmware, dengan ciri-ciri lampu hijau menyala di atas, dan layar tanpa tampilan apa-apa. Perhatikan gambar di bawah
Menghidupkan Baofeng DM1801 dalam mode flash
  • Sambungkan Baofeng DM1801 dengan komputer menggunakan kabel data. Pasang kabel data pada HT terlebih dahulu, lalu pasang sisi USB ke komputer
  • Buka OpenGD77 CPS, lalu pilih menu Ekstra –> Firmware Loader
  • Pada apikasi Firmware Loader, pilih Baofeng DM-1801, lalu klik pada Download & Update. Perhatikan gambar di bawah
  • Firmware pada Baofeng DM1801 akan segera diupdate. Setelah selesai bisa klik pada Close.

Penggantian firmware pada Baofeng DM1801 telah selesai. Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan pembuatan codeplug. Cara pembuatan codeplug ini bisa dilihat di panduan OpenGD77 pada tautan berikut ini: https://github.com/rogerclarkmelbourne/OpenGD77/blob/master/docs/OpenGD77_User_Guide.md

Setelah hampir 24 jam menggunakan OpenGD77, saya masih belum ada keingingan untuk kembali ke firmware bawaan DM1801. Saya sangat menikmati kemudahan penggunaan dan informasi yang ditampilkan pada layar utama, dengan tampilan CC, TGID, timeslot, dan juga S-meter

Link cheatsheet DM1801 dengan OpenGD77: http://www.opengd77.com/viewtopic.php?t=1175

Selamat mencoba. 73 DE YD0SPU

Menghubungkan dump1090 ke Flight Radar 24

Di tulisan sebelumnya kita telah membahas bagaimana cara melakukan konfigurasi dump1090 pada Raspberry Pi. Program dump1090 adalah perangkat lunak untuk menerima pancaran ADS-B dari pesawat, dengan menggunakan RTL-SDR. Apabila ada yang membutuhkan antena, saya juga pernah menulis antena penerima ADS-B, yaitu antena colinear.

Setelah bisa menerima pancaran ADS-B, kita bisa mengirimkan data yang kita terima ke situs Flightradar24. Dengan mengirimkan data yang kita terima ke Flightradar24, kita akan mendapatkan akses business, sehingga bisa mengakses situs Flightradar24 tanpa iklan, dan juga beberapa fungsi tambahan seperti titik navigasi pesawat.

Tampilan Flightradar24 business, yang bisa didapatkan dengan mengirimkan data feeder ke Flightradar24

Apabila kita sudah bisa menerima pancaran ADS-B di Raspberry Pi, maka kita tinggal melakukan langkah-langkah berikut untuk mengirimkan data ke Flightradar24:

  • Dari Raspberry Pi, unduh program fr24feed dengan menjalankan perintah berikut ini (dalam 1 baris):
    sudo bash -c "$(wget -O - https://repo-feed.flightradar24.com/install_fr24_rpi.sh)"
  • Setelah fr24feed selesai diunduh, akan ada beberapa pertanyaan yang harus diisi untuk mengirimkan data ADS-B yang kita terima ke Flightradar24. Berikut ini saran pengisian pertanyaan tersebut:
    • Email address: Kalau sudah punya akun Flightradar24, isi dengan email akun tersebut. Kalau belum punya, isi dengan email yang akan digunakan sebagai akun Flightradar24
    • Sharing key: Apabila Raspberry Pi ini menggantikan feeder sebelumnya, isi dengan sharing key feeder yang digantikan. Bila tidak, kosongkan.
    • Jenis receiver: avr-tcp
    • MLAT: Apabila mengetahui posisi koordinat antena kita, pilih yes, lalu masukkan koordinat di pertanyaan selanjutnya. Bila tidak, pilih no.
    • Pertanyaan-pertanyaan lainnya seharusnya cukup jelas untuk diisi
  • Setelah fr24feed selesai dikonfigurasi, langkah terakhir tinggal mendaftarkan akun Flightradar24 dengan email yang kita gunakan di langkah sebelumnya.

Selamat mengamati pesawat, dan menikmati akun business dari Flightradar24.

Referensi:

  1. https://www.flightradar24.com/share-your-data

Bikin Sendiri ADS-B Receiver dengan Raspberry Pi

ADS-B merupakan sistem pejejakan posisi dan pergerakan pesawat. Sistem ini digunakan oleh pengawas dan pengontrol pergerakan pesawat (seperti Air Traffic Controller/ATC), penelitian penerbangan, dan tim SAR untuk mencari posisi terakhir pesawat, dan peneliti kecelakaan pesawat. Data dari ADS-B ini juga bisa diakses umum melalui situs seperti Flight Radar 24 (https://www.flightradar24.com), Flight Aware (https://flightaware.com/live/) dan Opensky Network (https://opensky-network.org/).

Pancaran data ADS-B dari pesawat ini bisa diterima dengan penerima ADS-B yang bisa dibuat sendiri. Dengan antena yang bagus dan posisi yang baik, data ini bisa menerima pancaran dari pesawat yang cukup jauh, hingga lebih dari 100 kilometer. Peralatan yang dibutuhkan juga tidak terlalu mahal. Cukup dengan Raspberry Pi Zero (Sekitar 400 ribu) dan DVT-B dongle (Sekitar 250-300 ribu), kabel coax RG6 dan power supply untuk Raspberry Pi, kita sudah bisa membuat penerima ADS-B kita sendiri.

Lalu, apabila sudah bisa menerima pancaran ADS-B, kita bisa mengirimkan data dengan berpartisipasi sebagai feeder ke situs-situs diatas. Dengan berpartisipasi sebagai feeder, kita akan mendapatkan keuntungan berupa akun premium.

Tulisan ini akan membagikan cara konfigurasi penerima ADS-B. Untuk berpartisipasi sebagai feeder, nanti kita ulas di tulisan selanjutnya.

Peralatan Yang Dibutuhkan

Sebelum memulai, pastikan peralatan berikut ini sudah dimiliki:

  1. Raspberry Pi Zero W dengan SD Card 16GB. Raspberry Pi ini bisa dipersiapkan sesuai tulisan saya di tautan ini.
  2. Power supply untuk Raspberry Pi Zero W, minimal 1 Ampere
  3. Antena penerima pancaran ADS-B di 1090 MHz. Bisa dibuat sendiri, seperti pada tautan ini.
  4. Dongle RTL-SDR.
  5. Kabel untuk menghubungkan antena ke RTL-SDR
  6. Kabel USB OTG untuk menghubungkan Dongle RTL-SDR ke Raspberry Pi Zero W

Keseluruhan peralatan dirangkai dengan rangkaian seperti diagram dibawah ini.

Merangkai Penerima ADS-B

Selanjutnya, pastikan kalau Raspberry Pi Zero W sudah terpasang dengan OS Raspbian sesuai dengan tautan ini. Setelah Raspbian bisa diakses melalui SSH, maka mari kita lanjutkan konfigurasi RTL-SDR.

Konfigurasi RTL-SDR

Sebelum bisa digunakan, RTL-SDR membutuhkan konfigurasi di Raspberry Pi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan “blacklist” pada driver bawaan Raspbian, sehingga kita bisa menggunakan driver yang dibutuhkan untuk ADS-B Receiver. Proses “blacklist” ini bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Buat berkas /etc/modprobe.d/blacklist-rtl.conf
  • Isi dari berkas tersebut adalah sebagai berikut:
    blacklist dvb_usb_rtl28xxu
    blacklist e4000
    blacklist rtl2832
  • Simpan berkas dan restart Raspberry Pi

Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan gambar di bawah ini.

Setelah selesai, kita bisa melanjutkan konfigurasi RTL-SDR. Kita akan melakukan kompilasi dari source code driver untuk RTL-SDR. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Unduh program-program pembantu untuk kompilasi. Program-program ini bisa di unduh dengan menggunakan perintah berikut ini: $ sudo apt-get install git git-core cmake libusb-1.0-0-dev build-essential
  • Setelah program pembantu selesai diunduh, selanjutnya kita akan mengunduh kode program driver RTL-SDR. Gunakan perintah di bawah ini:
    $ git clone git://git.osmocom.org/rtl-sdr.git
  • Untuk melakukan kompilasi, setelah kode program diunduh, jalankan perintah sebagai berikut:
    $ mkdir rtl-sdr/build
    $ cd rtl-sdr/build
    $ cmake ../ -DINSTALL_UDEV_RULES=ON
  • Setelah proses kompilasi selesai, driver RTL-SDR sudah selesai dibuat. Instalasi driver RTL-SDR bisa dilakukan dengan perintah berikut ini:
    $ sudo make install
  • Selanjutnya, restart Raspberry Pi. Driver RTL-SDR sudah selesai di install.

Gunakan gambar-gambar berikut ini sebagai panduan langkah-langkah diatas.

Menerima Pancaran ADS-B Dengan dump1090

Untuk menerima pancaran ADS-B, kita akan mempergunakan program yang bernama dump1090. Kalau ada yang bertanya-tanya dari mana asal 1090, angka tersebut adalah frekuensi yang digunakan oleh ADS-B, yaitu 1.090 MHz. Program dump1090 akan melakukan konfigurasi RTL-SDR untuk menerima pancaran di frekuensi 1.090 MHz, dan menterjemahkan pancaran yang diterima RTL-SDR menjadi bentuk yang bisa dibaca dengan mudah oleh program komputer lainnya.

Untuk instalasi dump1090, kita akan mengunduh source code dan melakukan kompilasi. Berikut ini langkah-langkah instalasi dump1090.

  1. Unduh source code dari dump1090 dengan menggunakan perintah ini:
    $ git clone git://github.com/MalcolmRobb/dump1090.git
  2. Mulai kompilasi dengan menjalankan perintah berikut ini:
    $ cd dump1090
    $ make

Setelah kompilasi selesai, jalankan program dump1090 untuk testing. Apabila lokasi kita berada di dekat bandara, atau ramai lalu lintas pesawat, maka dump1090 akan langsung menampilkan data ADS-B yang tertangkap, seperti gambar di bawah ini:

Hasil pengujian dump1090. Bagian dalam kotak kuning adalah hasil penerjemahan dari ADS-B yang diterima dari pesawat

Program dump1090 juga memiliki situs web yang bisa diakses dengan browser. Ketik alamat Raspberry Pi dengan port 8080 (http://<ip.add.ress.pi>:8080/. Di browser akan tampil situs dengan peta yang menampilkan posisi pesawat yang tertangkap, seperti contoh di bawah ini.

Situs web built in di dump1090 untuk menampilkan pesawat yang diterima dalam peta

Apabila pengujian telah sukses, maka program dump1090 bisa kita konfigurasikan untuk mulai secara otomatis setiap kali raspberry pi. Silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Buat berkas /etc/init.d/dump1090.sh. Isi berkas tersebut bisa dilihat pada tautan ini.
  2. Rubah berkas /etc/init.d/dump1090.sh supaya bisa dijalankan oleh raspbian:
    sudo chmod +x /etc/init.d/dump1090.sh
  3. Dan terakhir, konfigurasikan raspbian agar menjalankan dump1090 melalui berkas /etc/init.d/dump1090.sh
    sudo update-rc.d dump1090.sh defaults

Dan selesai. Dalam tulisan selanjutnya kita akan mengirimkan data dari dump1090 ke Flightradar24. Dengan mengirimkan data ini kita akan mendapatkan akses business dari Flightradar24.

Selamat melacak pergerakan pesawat.

Referensi:

  1. https://satsignal.eu/raspberry-pi/dump1090.html
  2. https://satsignal.eu/raspberry-pi/dump1090.html#automated-start
  3. https://github.com/MalcolmRobb/dump1090

Setting Raspberry Pi Tanpa Monitor dan Keyboard (Headless)

So you got your new Raspberry Pi? Pada kebanyakan penggunaan, khususnya penggunaan untuk Internet of Thing, Raspberry Pi tidak memerlukan monitor dan keyboard secara permanen. Atau, mungkin kita tidak memiliki keyboard USB dan ekstra monitor untuk konfigurasi Raspberry Pi?

Raspbian OS, sistem operasi resmi untuk Raspberry Pi, memiliki cara untuk konfigurasi tanpa monitor dan keyboard (headless). Cukup dengan membuat beberapa berkas konfigurasi di SD Card yang sudah disiapkan, maka ketika boot pertama kali, Raspbian akan melakukan konfigurasi sesuai isi berkas konfigurasi yang sudah dibuat. Konfigurasi ini termasuk koneksi ke WiFi dengan menggunakan kata sandi, sehingga untuk konfigurasi selanjutnya, seperti instalasi aplikasi, bisa dilakukan dengan SSH.

Berikut ini tutorial langkah-langkah mempersiapkan Raspberry Pi tanpa monitor dan keyboard, hingga bisa terhubung dengan SSH. Dalam tutorial ini saya menggunakan Raspberry Pi Zero W yang sudah memiliki kemampuan WiFi.

Tahap 1: Menyiapkan SD Card Dengan Raspbian OS

Sistem operasi Raspbian OS tidak membutuhkan media penyimpanan yang besar. SD Card dengan ukurang 16 GB yang saya gunakan sudah lebih dari cukup, juga untuk instalasi aplikasi dan berkas log untuk operasional sehari-hari.

Untuk mempersiapkan SD Card, gunakan Raspberry Pi Imager yang bisa diunduh pada situs resmi Raspberry Pi di tautan ini. Setelah Imager selesai diunduh, jalankan Imager. Untuk panduan menggunakan Raspberry Pi Imager, silahkan lihat gambar di bawah ini.

Setelah SD Card selesai dipersiapkan, lepaskan, dan masukkan kembali SD Card pada PC/laptop sebelum masuk ke tahap selanjutnya.

Tahap 2: Mempersiapkan SSH dan WiFi

Sebelum SD Card siap untuk Raspberry Pi, ada 2 berkas (file) yang harus dibuat.

Berkas pertama bertujuan untuk memperbolehkan SSH pada Raspberry Pi. Untuk alasan keamanan, SD Card hasil dari Imager tidak memperbolehkan SSH secara default. Untuk memperbolehkan SSH, buat file dengan nama ssh pada direktori utama SD Card. Isi file ini tidak penting, bisa berisi sebuah karakter atau spasi. Perhatikan gambar di bawah ini

File ssh dibuat di root directory SD Card. Perhatikan bahwa file ssh tidak memiliki ekstensi apapun

Berkas kedua berisi konfigurasi untuk koneksi ke WiFi. Berkas ini harus diberi nama wpa_supplicant.conf. Isi dari berkas ini adalah sebagai berikut. Jangan lupa mengganti nama WiFi (ssid) dan Password WiFi (psk) sesuai dengan WiFi yang digunakan.

country=us
update_config=1
ctrl_interface=/var/run/wpa_supplicant

network={
 ssid="MySSID"
 psk="SuperSecret"
}

Simpan file wpa_supplicant.conf pada root directory dari SD Card, di lokasi yang sama dengan file ssh. Berikut sebagian dari isi SD Card setelah kedua file ssh dan wpa_supplicant.conf selesai dibuat.

File ssh dan wpa_supplicant.conf selesai dibuat

Persiapan SD Card sudah selesai. Keluarkan SD Card dari komputer dan lanjutkan ke tahap terakhir.

Tahap 3: Booting Up dan Terhubung ke Raspberry Pi dengan SSH

Masukkan SD Card ke dalam slot SD di Raspberry Pi Zero W. Lalu, hubungkan catu daya USB ke Raspberry Pi. Lampu hijau di Raspberry Pi akan segera menyala dan berkedip selama Raspberry Pi melakukan proses booting.

Setelah lampu di Raspberry Pi tidak berkedip lagi yang menyala terus, kita siap untuk menggunakan SSH untuk terhubung dengan Raspberry Pi. Alamat IP dari Raspberry Pi biasanya bisa ditemukan dengan nama raspberrypi atau raspberrypi.local. Konfigurasi dalam aplikasi PuTTY di Windows 10 untuk komunikasi SSH adalah seperti gambar di bawah ini.

Konfigurasi PuTTY untuk koneksi ke Raspberry Pi

Apabila semua konfigurasi sudah dilakukan dengan benar, maka PuTTY akan terhubung dengan Raspberry Pi. Pilih ‘yes’ pada pertanyaan mengenai SSH Certificate. Gunakan username: root dan password standar: raspberry untuk login pertama.

Berhasil terhubung dengan Raspberry Pi.

Tahap 4: Memperbesar Partisi Raspbian

Ketika kita mempersiapkan SD Card pada tahap 1, image Raspbian yang diunduh hanya memanfaatkan sekitar 2GB dari ukuran SD Card. Hal ini supaya ukuran image yang harus diunduh tidak terlalu besar.

Untuk memperbesar partisi Raspbian bisa menggunakana “raspi-config”, seperti slideshow di bawah ini.

Selain digunakan untuk memperluas partisi Raspbian, “raspi-config” juga bisa digukanan untuk konfigurasi lainnya, seperti mengubah nama system, mengubah zona waktu, dan lain-lain.

Penutup dan Troubleshooting

Apabila koneksi SSH tidak berhasil, maka ada beberapa hal yang bisa diperiksa:

  • Pertama, pastikan file ssh yang dibuat tidak memiliki ekstensi apapun. Apabila menggunakan notepad di Windows, secara default notepad menambahkan ekstensi .txt, sehingga file menjadi ssh.txt. Ekstensi .txt ini harus dibuang
  • Pastikan konfigurasi WiFi (SSID dan Password) pada file wpa_supplicant.conf sudah benar
  • Periksa apakah Raspberry Pi merespon dengan perintah ping: ‘ping raspberrypi’, atau ‘ping raspberrypi.local’. Bila tidak ada respon, maka alamat IP Raspberry Pi bisa dicari melalui halaman administrasi dari WiFi Access Point

Selamat mencoba dan bereksperimen. Apabila ada kendala lain, silahkan tinggalkan komentar di bawah.

Referensi: https://desertbot.io/blog/headless-pi-zero-w-wifi-setup-windows

Panel Surya untuk Stasiun Cuaca dengan NodeMCU

Tertunda, namun tidak terlupakan. Begitulah kurang lebih kondisi Stasiun cuaca dengan NodeMCU, setelah update terakhir bulan Januari 2019 yang lalu. Hal ini disebabkan karena setelah percobaan dengan panel surya, ditemukan bahwa panel surya sebesar 2 watt tidak cukup untuk mengisi batere 18650 dalam kondisi normal sehari-hari.

Pencarian panjang pun dimulai untuk menemukan panel surya yang cukup kuat untuk mengisi batere 18650, sekaligus digunakan untuk sumber tenaga NodeMCU. Sempat terpikir untuk merangkai panel surya 1 watt secara paralel sebanyak 5 buah untuk mendapatkan daya maksimum 5 watt. Tapi, sebelum ide terlaksana, saya menemukan panel surya yang kira-kira cocok dengan kebutuhan: memiliki keluaran tegangan maksimum sekitar 6 volt dengan daya maksimum 5 watt. Ukuran panel surya ini kurang lebih selebar telapak tangan saya.

Panel Surya untuk NodeMCU dengan batere 18650

Merangkai Stasiun Cuaca

Setelah mendapatkan panel surya sebagai komponen terakhir, kini tiba saatnya untuk merakit stasiun cuaca. Sebagai kotak untuk melindungi stasiun cuaca, saya menggunakan kotak hitam berukuran 12.5 x 8.5 x 5 cm.

Keseluruhan rangkaian disusun di dalam box seperti pada foto di bawah ini.

Layout rangkaian stasiun cuaca dalam kotak

Agar sensor BME 280 bisa mengukur suhu, kelembaban dan tekanan dengan tepat, maka perlu dibuat lubang kecil. Lubang kecil juga perlu dibuat di atas TP4056 untuk jalur kabel menuju panel surya.

Tiap-tiap komponen sudah dijelaskan di bagian-bagian tersendiri sebagai berikut:

  • NodeMCU untuk stasiun cuaca, dibahas dalam artikel dalam tautan ini
  • TP4056 untuk mengisi batere Li-Ion, dibahas dalam artikel dalam tautan ini
  • 3.3V Low Drop Out (LDO) Voltage Regulator, untuk menyesuaikan tegangan batere Li-Ion menjadi 3.3V sesuai kebutuhan NodeMCU, dibahas dalam artikel dalam tautan ini.

Memasang Sensor Cuaca dan Panel Surya

Setelah semua komponen dirakit didalam kotak, stasiun cuaca siap dipasang dan dihubungkan dengan panel surya.

Pemasangan stasiun cuaca dan panel surya memiliki tantangan tersendiri. Agar pembacaan sensor suhu lebih akurat, stasiun cuaca harus diletakkan di tempat terbuka yang terhindar dari sinar matahari langsung, bisa dilewati angin, dan tidak boleh terlalu dekat dengan tanah. Hal ini bertentangan dengan panel surya yang justru membutuhkan sinar matahari langsung sebanyak mungkin.

Untuk itu, sebagai lokasi stasiun cuaca, saya memilih menempelkan box dibawah plafon di teras depan lantai 2. Plafon ini berjarak cukup jauh, sekitar 2 meter dari lantai, dan terlindung dari sinar matahari langsung.

Stasiun cuaca YD0SPU-13, dipasang di bawah plafon dengan menggunakan double tape

Panel surya yang membutuhkan sinar matahari langsung dipasang di atas atap rumah. Untuk menghubungkan panel surya dan stasiun cuaca, saya menggunakan kabel tembaga bekas kabel telepon sepanjang 2 meter.

Panel surya dipasang di atas atap. Di latar belakang terlihat panel surya 50 watt yang sudah lebih dulu terpasang untuk keperluan lain

Performance

Untuk menutup artikel ini, saya akan membagikan performa stasiun cuaca selama 2 hari terpasang.

  • Hasil pengukuran stasiun cuaca dengan diletakkan di bawah plafon cukup akurat. Dengan terlindung dari sinar matahari langsung, maka suhu yang ditunjukkan stasiun cuaca juga tidak terlalu tinggi dan lebih akurat. Hasil pengukuran bisa dilihat di tautan ini
  • Dalam kondisi setengah mendung, batere Li-Ion sudah terisi penuh sekitar jam 12 siang
  • Pengukuran tegangan acak di siang hari menunjukkan tegangan panel surya antara 6-7 volt.

Selamat mencoba. Semoga semakin banyak stasiun cuaca amatir di Indonesia untuk membantu perkiraan cuaca.

Bikin Sendiri Antena Moxon untuk Komunikasi Satelit

Antena Moxon adalah sebuah antena direksional yang berbentuk persegi panjang. Sifat direksional antena Moxon sama dengan antena Yagi. Akan tetapi, karena ujung-ujung dari antena Moxon ini dilipat, maka antena ini lebih kecil dari antena Yagi, sehingga menjadi favorit untuk antena komunikasi portable.

Karena bentuknya yang kecil dan portable, antena Moxon ini lalu dimodifikasi oleh penggiat radio amatir untuk digunakan sebagai antena komunikasi portable melalui satelit LAPAN-A2 (IO-86). Modifikasi ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan komunikasi suara melalui Voice Repeater (VR) IO-86:

  • Effisiensi untuk memancar dengan baik di frekuensi uplink Voice Repeater IO-86: 145.880 MHz
  • Cukup sensitif untuk menerima dengan baik di frekuensi downlink Voice Repeater IO-86: 435.880 MHz ± 10 KHz
  • Tetap mudah dibawa-bawah (portable) sehingga bisa digunakan untuk komunikasi penanganan bencana, acara seperti IOTA, JOTA dan pendidikan satelit
  • Mudah dibuat dari bahan-bahan yang bisa ditemukan sehari-hari, dan tidak terlalu mahal

Kedua diagram di bawah ini adalah hasil dari modifikasi antena Moxon untuk memenuhi kebutuhan komunikasi satelit IO-86. Di sebelah kiri adalah versi panjang dari antena Moxon modifikasi, sedangkan di sebelah kanan adalah versi yang lebih pendek untuk menunjang mobilitas yang lebih tinggi.

Modifikasi antena Moxon untuk komunikasi satelit IO-86

Kedua antena hasil modifikasi memang merupakan gabungan antara antena Moxon dan antena Yagi. Oleh karena itu antena ini kadang suka disebut sebagai antena MoxonYagi. Bagian Moxon untuk memancar di 145.880, sedangkan bagian Yagi untuk menerima di 435.880.

Antena yang saya buat adalah ukuran yang lebih kecil. Dalam gambar di atas adalah gambar yang sebelah kanan. Pertimbangan saya adalah supaya antena ini mudah dimasukkan kedalam mobil, dan ringan untuk dipegang dengan tangan tanpa penyangga.

Antena MoxonYagi untuk IO-86 versi pendek

Bahan-bahan yang dibutuhkan kebetulan sudah ada di rumah, sehingga memang sesuai prinsip kalau antena MoxonYagi ini cukup murah. Berikut adalah bahan-bahan yang saya gunakan dan sumbernya:

  1. Kawat untuk antena sepanjang kurang lebih 3 meter. Kawat yang saya gunakan adalah kawat sisa yang ditemukan di gudang, dengan diameter kurang lebih 3 mm. Bisa juga menggunakan tembaga atau alumunium dengan diameter 2mm.
  2. Pipa 1″ sepanjang meter sebagai poros tengah antena. Pipa ini juga bahan sisa pembuatan antena sebelumnya. Kalau tidak punya pipa 1″, bisa juga menggunakan pipa 1/2″ atau pipa untuk kabel listrik. Panjang yang disarankan minimal 80 cm.
  3. Kabel RG58 dengan panjang secukupnya. Ini juga sisa bahan pembuatan antena sebelumnya.
  4. Konektor sesuai perangkat HT yang digunakan. Saya menggunakan konektor BNC, karena ya lagi-lagi yang ada di kotak perkakas cuma konektor BNC. Untuk disambungkan ke HT Baofeng, sayang menggunakan konverter BNC to SMA Female
Material kawat 3mm untuk bahan antenan MoxonYagi

Selain material di atas, dibutuhkan juga peralatan standar untuk memotong kawat, solder dan bor untuk pipa. Berikut ini proses pembuatannya.

Potongan kawat untuk pipa dipotong sesuai dengan ukurang yang dibutuhkan
Kawat nomor 3 dipotong tepat ditengah dan dipasang skun, untuk sambungan kabel feeder.
Pipa dilubangi di sisi kiri dan kanan sehingga elemen MoxonYagi bisa dimasukkan. Elemen di sisi kiri dan kanan berhubungan di dalam pipa, kecuali elemen ketiga, dipasang sesuai dengan gambar kecil di sisi kiri atas
Selanjutnya tinggal menekuk sisi kiri dan kanan elemen panjang sesuai ukurannya. Di sisi kiri dan kanan terdapat celah selebar 14 mm. Untuk memperkokoh celah, letakkan potongan kayu atau bahan non-metal lainnya sepanjang 14 mm, lalu rekatkan dengan solasi. Elemen lainnya juga bisa diperkokoh dengan menggunakan lem/glue gun. Jangan lupa juga kabel BNC diamankan dengan cable ties.

Setelah antena selesai, selanjutnya tinggal menunggu jadwal Voice Repeater dari IO86. Pertama-tama mungkin cukup sulit untuk mengarahkan antena MoxonYagi ini mengikuti arah satelit. Jangan lupa sambil mengarahkan, antena ini juga diputar untuk mendapatkan penerimaan yang paling baik.

Selamat mencoba komunikasi via satelit. See you on IO86

Ganti Final Minirig

Mengganti MOSFET Final Minirig dual band ini sebenarnya sebuah pekerjaan yang cukup rumit. Kerumitan ini pertama karena sesuai namanya, Minirig dual band ini berukuran kecil, sehingga jarak antar komponen cukup rapat. Kedua, karena MOSFET Final Minirig menggunakan MOSFET A5M06 yang berukuran kecil, dipasang dengan teknik SMD.

Namun demikian, penggantian MOSFET Final Minirig bukanlah tidak mungkin. Diperlukan peralatan yang tepat, ketelitian dan kesabaran agar penggantian berhasil. Dari sisi peralatan, selain obeng dan solder, juga diperlukan pinset dan solder uap untuk melepas dan memasang komponen SMD.

MOSFET Final Miniri bisa dicapai dengan membuka casing dari bagian bawah, yang terbuat dari plastik. Casing ini bisa dibuka dengan melepas 4 buah baut. Salah satu baut ini terletak dibawah stiker spesifikasi rig.

Sekrup yang di kiri atas terletak dibawah stiker

Setelah casing bawah dilepas, maka akan terlihat main board dari Minirig. MOSFET Final A5M06 terletak di bagian belakang, di antara kabel catu daya dan colokan antena. Final ini dijepit ke heatsink dengan menggunakan sebuah lempengan besi.

Dibawah heatsink terdapat MOSFET A5M06 yang berfungsi sebagai Final Radio

Karena MOSFET A5M06 Minirig terpasang diatas, sesaat terlihat memungkinkan untuk mengganti MOSFET tanpa kerumitan untuk melepas mainboard. Akan tetapi sangat disarankan untuk melepas main board dari heatsink. Selain untuk mendapatkan tempat yang lebih leluasa, heatsink juga akan menyerap panas solder apabila tidak dilepaskan.

Untuk melepaskan main board dari heatsink, ada beberapa titik solder yang harus dilepas, seperti di gambar di bawah ini. Setelah melepas titik solder, kabel pita yang terhubung dengan LCD juga harus dilepas. Terakhir, ada 9 baut yang juga perlu dilepas, sebelum main board bisa diangkat. Harap diangkat dengan hati-hati, karena ada pengeras suara yang terpasang dibalik main board.

Ada 9 posisi baut, 4 titik solder dan 1 kabel pita yang harus dilepaskan untuk memisahkan main board dari casing. Disarankan unuk membuka baut kipas untuk membuat pekerjaan lebih mudah
Setelah semua titik baut, solder dan kabel pita dilepaskan, main board siap diangkat. Dalam gambar ini saya mencoba tanpa melepaskan kabel kipas. Tapi ternyata cukup sulit untuk memasang final
Di bawah main board terdepat pengeras suara. Dibanding melepaskan solder pengeras suara, saya memilih melepas pengeras suara dari casing rig.
Setelah kabel kipas dan pengeras suara dilepaskan, main board sudah terpisah dengan casing rig. Final siap diganti

Setelah main board bisa dilepaskan dari heat sink, maka waktunya beralih ke solder uap untuk melepaskan MOSFET A5M06. Siapkan juga pinset untuk mengangkat MOSFET lama, dan memasang MOSFET baru. Untuk jelasnya bisa memperhatikan video di bawah ini.

Setelah MOSFET Final yang lama dilepas, MOSFET pengganti siap dipasang

Setelah MOSFET Final A5M06 yang baru sudah terpasang dengan baik, maka ikuti langkah yang sama untuk memasang kembali main board ke dalam heatsink, dan merakit mini rig seperti semula. Minirig pun siap dicoba.

Seluruh pekerjaan untuk pemula seperti saya memakan waktu sekitar 60-90 menit. Sedangkan MOSFET Final A5M06 bisa didapatkan melalui Aliexpress atau Tokopedia/Bukalapak.

Selamat mencoba. 73 de YD0SPU

Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) Jakarta 2019

Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) 2019 di Jakarta akan kembali diadakan tanggal 30 Juni 2019. Kali ini saya tidak ikut ujian, namun diminta beberapa teman baru di ORARI untuk membantu beberapa calon penggiat radio amatir untuk melakukan pendaftaran UNAR.

UNAR sendiri akan dilaksanakan pada:

  • Hari & Tanggal: Minggu 30 Juni 2019
  • Jam: 07:00 – Selesai
  • Lokasi: Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat (Lokasi Google Map)

Sebelum pelaksanaan UNAR, ORARI Daerah Jakarta akan melaksanakan Bimbingan UNAR (BUNAR) pada:

  • Hari & Tanggal: Sabtu 22 Juni 2019
  • Jam: 09:00 – 15:00
  • Lokasi: ORARI Daerah Jakarta, Gd. Prasada Sasana Karya Lt. 10, Jalan Suryopranoto No. 8, Jakarta Pusat (Lokasi Google Map)

Lalu bagaimana tahapan pendaftaran UNAR dan BUNAR? Dari diskusi dengan beberapa teman, dan mencari informasi untuk membantu calon peserta ujian, berikut garis besar proses pendaftaran Ujian Negara Amatir Radio (UNAR)

  1. Pendaftaran Ujian: Online via https://iar-ikrap.postel.go.id/. Harap menggunakan situs tersebut melalui komputer/laptop
  2. Syarat pendaftaran: memiliki email yang masih aktif, soft copy foto latar belakang merah dan soft copy KTP
  3. Apabila belum memiliki akun, lakukan pendaftaran akun di situs https://iar-ikrap.postel.go.id/
  4. Setelah melakukan pendaftaran akun, periksa email dari SDPPI untuk aktivasi akun. Klik tautan dalam email untuk aktivasi akun.
  5. Lanjutkan dengan masuk ke situs https://iar-ikrap.postel.go.id/ dengan akun yang sudah diaktifkan di langkah ke-4.
  6. Pilih Pendaftaran UNAR. Masukkan informasi yang dibutuhkan seperti nama, alamat, dan lain-lain. Jangan lupa untuk mengunggah pas foto berlatar belakang merah dan scan KTP.
  7. Tunggu verifikasi dari SDPPI selesai. Setelah itu akan mendapatkan invoice
  8. Biaya ujian 50 ribu dibayar via bank mandiri atau bni setelah mendapatkan invoice. Pembayaran bisa dilakukan melalui internet banking, ATM atau teller.
  9. Unduh kartu peserta ujian dari situs https://iar-ikrap.postel.go.id/ setelah pembayaran selesai. Kartu ini harus dicetak dan dibawa saat ujian.
  10. Apabila ingin mengikuti Bimbingan UNAR (BUNAR), bisa mendaftar langsung dengan menghubungi Ibu Rose di Whatsapp 085880010001 di hari kerja jam 14:00 – 21:00.

Bimbingan UNAR dilaksanakan oleh ORARI Daerah Jakarta (ODJ) untuk membantu peserta agar bisa lulus ujian. Bimbingan ini sifatnya opsional. Jadi boleh saja belajar sendiri dan tidak mengikuti BUNAR. Dan apabila sudah mengikuti BUNAR juga bukan berarti sudah pasti lulus. Kalau waktu ujian isinya asal-asalan, ya gak lulus juga.

Pengalaman saya pribadi, ikut BUNAR sangat membantu untuk lulus Ujian Negara Amatir Radio (UNAR). Dalam bimbingan dibahsa kisi-kisi soal yang sering ditanyakan, dan juga bank soal UNAR. Juga, dalam BUNAR kita dapat kesempatan untuk kenalan dengan sesama peserta ujian maupun anggota ORARI lainnya.

Ikut bimbingan atau tidak, selaamt belajar, dan semoga lulus.

73 de YD0SPU

Bikin Sendiri Flowerpot Antena 2m (VHF)

Antena flowerpot 2 meter VHF pertama kali dipopulerkan oleh John, seorang amatir radio dari Australia dengan callsign VK2ZOI. Antena ini disebut sebagai antena flowerpot, atau pot bunga, karena dengan diletakkan didalam pot bunga dan memasang beberapa tanaman tiruan, antena ini bisa disamarkan sebagai pot bunga. Cukup berguna mungkin bagi yang melakukan operasi rahasia.

Cara kerja antena flowerpot (pot bunga) ini kurang lebih seperti antena vertical dipole 1/2 lambda. Sisi kabel coaxial yang dikupas adalah bagian 1/4 lambda, dan sisi coaxial yang tidak dikupas hingga lilitan choke adalah 1/4 lambda lainnya. Sebuah desain yang sangat cerdik.

Performa dari antena pot bunga (flowerpot) bikinan sendiri ini cukup mengagumkan. Dengan menggunakan HT Baofeng dengan daya 5 watt, pancaran dari lokasi saya bisa sempurna membuka radio pancar ulang (RPU) ORARI Daerah Jakarta. Apabila diukur dengan garis lurus, jarak tersebut menurut Google Map adalah sekitar 18 kilometer.

Jarak Pancar dari Pamulang ke Repeater ORARI Daerah Jakarta

Lalu, sudah cukup yakin untuk membuat antena pot bunga (flowerpot) ini? John VK2ZOI sudah membuat instruksi yang sangat detil, lengkap dengan foto yang cukup baik. Dalam membuat antena flowerpot ini, saya menggunakan pengukuran sesuai dengan yang digunakan oleh VK2ZOI.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  • Kabel coaxial sepanjang 2 meter. Disarankan untuk memilih kabel coaxial yang fleksibel dengan inti serabut untuk mempermudah pembuatan lilitan choke. Untuk antena ini saya menggunakan kabel RG-58
  • Pipa PVC 1″ atau lebih besar, sepanjan 1.5 meter. Disarankan untuk tidak menggunakan pipa PVC dengan ukuran lebih kecil dari 1″ agar lilitan choke tidak merusak kabel coaxial.
  • Tutup pipa PVC (End Cap) 1 buah, sesuai dengan ukuran pipa PVC yang digunakan
  • Sambungan T pipa PVC 1 buah, sesuai dengan ukuran pipa PVC yang digunakan
  • Konektor antena seperti BNC, SO-239 atau N-Connector, disesuaikan dengan pilihan dan selera masing-masing
  • Bahan-bahan dan peralatan lainnya seperti bor, lem pipa PVC, sealant, solder dan timahnya, gergaji, amplas, dan lain-lain.

Instruksi dan ukuran sudah ditulis dengan baik oleh John VK2ZOI dalam tulisannya yang berjudul Half-Wave Flower Pot Antenna. Apabila menggunakan pipa PVC lebih besar dari 1″, John VK2ZOI juga menyediakan kebutuhan lilitan choke.

Yang kurang dari tulisan John VK2ZOI menurut saya adalah pembuatan pipa PVC sebagai pembungkus antena. Untuk itu selanjutnya saya akan membagikan dua buah desain, untuk kebutuhan stasiun tetap dan stasiun tidak tetap.

Antena Pot Bunga (Flowerpot Antenna) di base Station.

Antena Pot Bunga (Flowerpot) Untuk Stasiun
Radio Amatir Tetap

Desain pipa PVC untuk antena pot bunga (flowerpot) biasanya dipasang diatas menara. Untuk itu dibutuhkan penyambungan pipa PVC yang lebih tahan cuaca.

Ukuran dari pipa PVC untuk antena pot bunga (flowerpot) stasiun tetap ada di diagram di bawah ini, diikuti dengan penjelasan dibawah diagram.

Desain PVC untuk antena pot bunga (Flowerpot) stasiun tetap

Penjelasan mengenai diagram diatas adalah sebagai berikut:

  • Panjang total pipa PVC yang dibutuhkan adalah 1.5 meter. Pipa ini dibagi menjadi 2 bagian: 1.2 – 1.3 meter dan 0.2-0.3 meter untuk mengakomodasi sambungan T-connector
  • Guna dari T-connector adalah sebagai jalur keluar kabel antena ke kabel feeder. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan memotong bagian samping T-Connector. Pada sisi samping yang telah dipotong akan dipasang konektor antena (SO-239, N-Connector, BNC, dan lain-lain sesuai pilihan.
  • Sambungan antar pipa PVC yang harus di lem adalah sambungan bagian atas dari T-connector. Hal ini diperlukan untuk mencegah air masuk ketika hujan. Gunakan lem PVC. Sambungan yang lain bisa dilem atau tidak.
  • Jangan lupa untuk memberikan sealant tahan cuaca disekitar kabel keluar masuk lilitan choke.

Antena Pot Bunga (Flowerpot) Untuk Stasiun Radio Amatir Tidak Tetap

Stasiun tidak tetap memiliki karakteristik operasional yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu, stasiun tidak tetap membutuhkan antena yang lebih mudah dibongkar dan dipasang, serta cukup kecil sehingga mudah dibawa.

Desain antena pot bunga (flowerpot) untuk stasiun tidak tetap hampir mirip dengan stasiun radio amatir tetap. Bedanya hanya di sisi antena panjang dibagi 2. Penyambungan kedua bagian ini bisa dilakukan ketika membangun stasiun dengan menggunakan sok PVC.

Desain PVC untuk antena pot bunga (Flowerpot) stasiun tidak tetap (portable)

Untuk jenis antena yang lebih mudah dibawa, sebaiknya bagian antar pipa PVC tidak di lem kecuali bagian T-connector dan pipa bagian bawah.

Modifikasi T-connector

Bagian terakhir dari pembuatan antena pot bunga (flowerpot) adalah bagian T-connector. Bagian ini berfungsi sebagai tempat menyambungkan kabel feeder dari rig dengan antena.

Modifikasi T-connector PVC dilakukan dengan memotong bagian tengah dari konektor PVC. Bagian tengah ini akan menjadi tempat keluarnya kabel dari antena, dan bisa dipasangkan konektor. Foto dibawah ini menunjukkan T-connector yang sudah dipotong, dan kabel dari antena yang sudah dipasang konektor SO-239.

Konektor antena

Konektor antena ini nantinya bisa direkatkan pada lubang T-connector dengan menggunakan sealant.

Selamat mencoba. 73 de YD0SPU

Isi Ulang Batere LiIon 18650 Dengan Panel Surya

Salah satu catu daya yang ideal untuk IoT adalah menggunakan panel surya dan batere yang bisa diisi ulang. Panel surya digunakan sebagai catu daya untuk perangkat IoT dan mengisi batere di siang hari. Ketika matahari sudah terbenam di malam hari, batere akan menjadi catu daya untuk perangkat IoT.

Untuk perangkat IoT yang kecil, seperti stasiun cuaca berbasis NodeMCU, batere isi ulang 18650 cocok untuk digunakan sebagai catu daya. Hal ini sudah saya ulas di tulisan sebelumnya. Batere 18650 ini bisa diisi ulang dengan menggunakan panel surya, sehingga tidak perlu diisi ulang dengan catu daya PLN. Dan kebetulan, kontroller TP4056 juga bisa digunakan untuk mengisi batere 18650 dengan panel surya.

Panel surya yang digunakan sebaiknya menggunakan tegangan 5V, menyesuaikan dengan tegangan masuk board TP4056. Untuk daya panel surya yang dibutuhkan sangat tergantung pada beban. Untuk Stasiun Cuaca dengan NodeMCU saya menggunakan 2 buah panel surya, masing-masing memiliki daya 1 watt. Total daya yang saya dapatkan adalah 2 watt.

Namun, perlu diingat bahwa daya 2 watt ini hanya akan saya dapatkan dalam situasi sinar matahari yang sangat terik. Perkiraan saya bahwa dalam keadaan mendung, di pagi maupun sore hari, saya bisa mendapatkan sekitar 1 watt dari kedua panel surya. Artinya, arus maksimum yang saya dapatkan adalah 200 mA. Arus ini tentu dibawah konfigurasi board TP4056 dari pabrik. Oleh karena itu TP4056 ini perlu dirubah dengan mengganti R3, sesuai tulisan saya sebelumnya.

Setelah modifikasi TP4056 selesai, maka tinggal menyambungkan kedua panel surya secara paralel ke Vin dari TP4056. Mungkin bisa juga sih menggunakan colokan MicroUSB, tapi kok lebih praktis kalau disambung secara langsung. Diagram sambungan panel surya, TP4056 dan batere 18650 bisa dilihat di diagram dibawah ini.

Setelah panel surya selesai disambungkan, keseluruhan rangkaian diletakkan di luar, di bawah sinar matahari sore. Ketika panel surya diarahkan pada sinar matahari langsung, lampu merah di TP4056 langsung menyala, tanda pengisian sedang berlangsung. Dengan mengatur R3 maka arus pengisian bisa diatur di sekitar 150 – 200 mA, cukup untuk IoT Stasiun Cuaca dengan NodeMCU.