Daftar RPU/Repeater ORARI, RAPI dan Umum di Sekitar Jakarta-Tangerang

Radio Pancar Ulang (RPU), atau juga dikenal dengan kata Repeater berfungsi untuk memperluas pancaran sebuah radio komunikasi. RPU/Repeater biasanya terletak di tempat yang tinggi, seperti gunung atau puncak gedung agar terbebas dari halangan. Pancaran dari tempat yang lebih rendah yang biasanya terhalang gedung atau gunung akan diterima oleh RPU/Repeater, lalu dipancarkan kembali.

Berikut ini catatan dari beberapa RPU/Repeater di frekuensi ORARI, RAPI dan yang diluar kedua organisasi tersebut. RPU/Repeater ini bisa dijangkau dari sekitar Jakarta-Tangerang, tentunya dengan menggunakan radio dan antenna yang sesuai.

Daftar RPU/Repeater ORARI

  • 146.640 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Kota Bogor, lokasi: Gunung Salak
  • 146.660 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Daerah DKI Jakarta, lokasi: Gedung BNI 46
  • 146.680 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Jakarta Selatan, lokasi: Jl. Terusan Kuningan
  • 146.700 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Jakarta Utara, lokasi: Apartemen Robinson
  • 146.720 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Daerah Jawa Barat, lokasi: Tangkuban Perahu
  • 146.740 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Tangerang, lokasi: Gunung Karang
  • 146.820 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Jakarta Pusat, lokasi: Jl. Gajah Mada
  • 146.860 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Jakarta Timur, lokasi: Kalimalang
  • 146.900 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Kabupaten Bogor, lokasi: Pasir Sumbul, Puncak
  • 146.940 MHz, Dup: -600, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Tangerang Selatan, lokasi: Kantor Walikota Tangerang Selatan
  • 437.900 MHz, Dup: -5.000, Tone: 88.5 – ORARI Daerah DKI Jakarta
  • 434.620 MHz, Dup: -4.000, Tone: 88.5 – ORARI Lokal Jakarta Pusat, lokasi: Jl. Gajah Mada

Daftar RPU/Repeater RAPI

Dalam bencana banjir di awal tahun 2020, RPU RAPI ini aktif dalam koordinasi penyaluran bantuan dan update situasi daerah bencana

  • 142.020, Dup: +1500 – Pancar Ulang 1 (PACUL1)
  • 142.080, Dup: +1500 – Pancar Ulang RAPI DKI Jakarta
  • 142.960, Dup: -2000 – Panar Ulang RAPI Tangerang Selatan

Daftar RPU/Repeater Umum

RPU/Repeater umum ini berada diluar frekuensi ORARI dan RAPI. Bebas masuk asal sopan.

  • 141.110, Dup: -600, Tone: 123 – Pesona Suara Pantura, lokasi: Subang/Purwakarta
  • 140.310, Dup: -90, Tone: 88.5 – Komunitas RPU 031/Rakusser

Kalau ada yang perlu ditambah kurang silahkan diinfokan di komentar di bawah.

Terakhir diupdate: 10 Februari 2022

Panel Surya untuk Stasiun Cuaca dengan NodeMCU

Tertunda, namun tidak terlupakan. Begitulah kurang lebih kondisi Stasiun cuaca dengan NodeMCU, setelah update terakhir bulan Januari 2019 yang lalu. Hal ini disebabkan karena setelah percobaan dengan panel surya, ditemukan bahwa panel surya sebesar 2 watt tidak cukup untuk mengisi batere 18650 dalam kondisi normal sehari-hari.

Pencarian panjang pun dimulai untuk menemukan panel surya yang cukup kuat untuk mengisi batere 18650, sekaligus digunakan untuk sumber tenaga NodeMCU. Sempat terpikir untuk merangkai panel surya 1 watt secara paralel sebanyak 5 buah untuk mendapatkan daya maksimum 5 watt. Tapi, sebelum ide terlaksana, saya menemukan panel surya yang kira-kira cocok dengan kebutuhan: memiliki keluaran tegangan maksimum sekitar 6 volt dengan daya maksimum 5 watt. Ukuran panel surya ini kurang lebih selebar telapak tangan saya.

Panel Surya untuk NodeMCU dengan batere 18650

Merangkai Stasiun Cuaca

Setelah mendapatkan panel surya sebagai komponen terakhir, kini tiba saatnya untuk merakit stasiun cuaca. Sebagai kotak untuk melindungi stasiun cuaca, saya menggunakan kotak hitam berukuran 12.5 x 8.5 x 5 cm.

Keseluruhan rangkaian disusun di dalam box seperti pada foto di bawah ini.

Layout rangkaian stasiun cuaca dalam kotak

Agar sensor BME 280 bisa mengukur suhu, kelembaban dan tekanan dengan tepat, maka perlu dibuat lubang kecil. Lubang kecil juga perlu dibuat di atas TP4056 untuk jalur kabel menuju panel surya.

Tiap-tiap komponen sudah dijelaskan di bagian-bagian tersendiri sebagai berikut:

  • NodeMCU untuk stasiun cuaca, dibahas dalam artikel dalam tautan ini
  • TP4056 untuk mengisi batere Li-Ion, dibahas dalam artikel dalam tautan ini
  • 3.3V Low Drop Out (LDO) Voltage Regulator, untuk menyesuaikan tegangan batere Li-Ion menjadi 3.3V sesuai kebutuhan NodeMCU, dibahas dalam artikel dalam tautan ini.

Memasang Sensor Cuaca dan Panel Surya

Setelah semua komponen dirakit didalam kotak, stasiun cuaca siap dipasang dan dihubungkan dengan panel surya.

Pemasangan stasiun cuaca dan panel surya memiliki tantangan tersendiri. Agar pembacaan sensor suhu lebih akurat, stasiun cuaca harus diletakkan di tempat terbuka yang terhindar dari sinar matahari langsung, bisa dilewati angin, dan tidak boleh terlalu dekat dengan tanah. Hal ini bertentangan dengan panel surya yang justru membutuhkan sinar matahari langsung sebanyak mungkin.

Untuk itu, sebagai lokasi stasiun cuaca, saya memilih menempelkan box dibawah plafon di teras depan lantai 2. Plafon ini berjarak cukup jauh, sekitar 2 meter dari lantai, dan terlindung dari sinar matahari langsung.

Stasiun cuaca YD0SPU-13, dipasang di bawah plafon dengan menggunakan double tape

Panel surya yang membutuhkan sinar matahari langsung dipasang di atas atap rumah. Untuk menghubungkan panel surya dan stasiun cuaca, saya menggunakan kabel tembaga bekas kabel telepon sepanjang 2 meter.

Panel surya dipasang di atas atap. Di latar belakang terlihat panel surya 50 watt yang sudah lebih dulu terpasang untuk keperluan lain

Performance

Untuk menutup artikel ini, saya akan membagikan performa stasiun cuaca selama 2 hari terpasang.

  • Hasil pengukuran stasiun cuaca dengan diletakkan di bawah plafon cukup akurat. Dengan terlindung dari sinar matahari langsung, maka suhu yang ditunjukkan stasiun cuaca juga tidak terlalu tinggi dan lebih akurat. Hasil pengukuran bisa dilihat di tautan ini
  • Dalam kondisi setengah mendung, batere Li-Ion sudah terisi penuh sekitar jam 12 siang
  • Pengukuran tegangan acak di siang hari menunjukkan tegangan panel surya antara 6-7 volt.

Selamat mencoba. Semoga semakin banyak stasiun cuaca amatir di Indonesia untuk membantu perkiraan cuaca.