Base plate Lego atau sejenisnya memang susah-susah gampang untuk dipotong. Base plate ini terlalu keras untuk digunting, tapi terlalu rapuh untuk digergaji. Cara paling mudah untuk memotong base plate Lego adalah dengan menggunakan cutter dan penggaris besi.
Dengan bantuan penggaris besi, buat tanda pada base plate di tempat yang akan dipotong dengan menggunakan cutter. Ulangi beebrapa kali hingga tanda cukup dalam.
Tekuk kedua bagian base plate yang akan di potong dengan hati-hati. Apabila masih terasa sulit, ulangi langkah 1 di atas
Setelah kedua bagian base plate bisa ditekuk, goyang-goyangkan kedua bagian base plate hingga putus. Bisa juga dibantu dengan gunting atau cutter.
Keseluruhan proses memakan waktu kurang dari 15 menit. Mudah bukan?
Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) diadakan oleh pemerintah melalui Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) untuk menguji kecakapan seseorang dalam mengoperasikan perangkat radio. Kelulusan ujian ini adalah syarat untuk menjadi anggota ORARI, sehingga bisa melakukan eksperimen radio dengan menggunakan frekuensi kerja ORARI secara legal.
Untuk yang tinggal di Jakarta, Tangerang dan sekitarnya, Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) 2015 akan diadakan dengan jadwal sebagai berikut:
Ujian Negara Amatir Radio di Jakarta
Tanggal ujian: Bulan September 2015, tanggal masih belum dipastikan
Lokasi: belum dipastikan
Penyelenggara: ORARI Daerah Jakarta (ODJ)
Tempat pendaftaran: Sekretariat ORARI Daerah Jakarta, Gedung Prasada Sasana Karya Jl. Suryopranoto No. 8 Lt. 1, Jakarta 10130. diatas jam 17.00
Jadwal Bimbingan Organisasi: seminggu sebelum ujian di Gedung Prasada Sasana Karya Jl. Suryopranoto No. 8 Lt. 1, Jakarta 10130
Syarat pendaftaran:
Fotocopy KTP= 1 lbr
Pasphoto 4×6= 5 lbr dg latar belakang merah
Membayar uang ujian Rp.165.000,- yg lalu (dapat buku Panduan/Pedoman n Kartu Peserta Ujian)
Ujian Negara Amatir Radio di Tangerang Selatan
Tanggal Ujian: Minggu 11 Oktober 2015
Lokasi: Puspitek, Bumi Serpong Damai, Tangerang
Penyelenggara: ORARI Daerah Banten Lokal Tangerang Selatan
Tempat pendaftaran: Sekretariat ORARI Lokal Tangerang Selatan, Jalan Pamulang Permai I Blok B 17/6 Pamulang – Tangerang Selatan 15417
Syarat Pendaftaran:
Melampirkan pas foto 4×6 3 lembar dengan latar belakang merah, dan 2×3 3 lembar dengan latar belakang merah
Melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku
Membayar biaya ujian Rp. 200.000
Catatan
Ujian Negara Amatir Radio ini terbuka untuk semua orang terlepas dari tempat tinggal/wilayah domisili. Kalau lulus ujian, pedaftaran anggota ORARI harus sesuai dengan domisili yang tercatat di Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Ide untuk membuat mobil pemadam kebakaran dari kotak sepatu datang ketika sedang beberes rumah. Hasil dari beebres, banyak kotak sepatu yang sudah tidak dipakai. Daripada dibuang, saya coba cari ide untuk memanfaatkan kotak sepatu ini. Dan, ketika muncul gambar mobil pemadam kebakaran, saya memutuskan untuk menyulap kotak sepatu menjadi mobil pemadam kebakaran. Kebetulan, anak kami juga tergila-gila pada mobil pemadam kebakaran, sehingga proyek ini bisa untuk mengisi akhir minggu.
Bahan-Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat mobil pemadam kebakaran dari kotak sepatu bisa didapat di toko material dekat rumah, atau mungkin sudah ada di kotak perkakas di rumah:
Kotak sepatu bekas
Lem FOX, Aibon atau sejenisnya. Tidak disarankan untuk menggunakan lem super sejenis power glue
Cat warna merah, biru, putih, kuning dan hitam. Bisa menggunakan cat kuda terbang yang bisa dibeli di toko material terdekat, atau cat poster supaya tidak berbau dan beracun.
Perlengkapan mengecat seperti kuas, thinner, dll
Cara Membuat
Ambil kotak sepatu, potong dan pisahkan tutupnya. Balikkan kotak sepatu dan gambar penanda seperti gambar di bawah ini. Sesuaikan ukuran dengan ukuran kotak sepatu supaya mobil pemadam kebakaran terlihat proporsional
Ambil tutup kotak sepatu. Gambar 4 buah lingkaran untuk roda. Apabila ingin menggunakan lampu, buat garis paralel seperti gambar dibawah ini. Sesuaikan panjang garis dengan lebar kotak sepatu. Aturan dari ukuran bagian lampu adalah sebagai berikut:
Sisi A dan sisi C harus sama panjang. Rekomendasi: 1 cm
Sisi B harus lebih pendek dari sisi D. Rekomendasi sisi B: 0.5-0.7 cm, sisi D: 1-1.5 cm
SIsi E harus lebih pendek dari sisi A. Rekomendasi sisi E: 0.5 cm
Potong roda dan lampu pemadam kebakaran dari tutup kotak sepatu sesuai garis. Untuk lampu, tekuk sepanjang garis dan lem sisi E dibawah sisi A sehingga membentuk trapesium
Cat kotak sepatu, roda dan lampu sesuai gambar dibawah ini
Setelah kering, tempel roda dan lampu. Mobil pemadam kebakaran pun sudah selesai
Pengembangan Lebih Lanjut
Untuk membuat mobil pemadam kebakaran ini lebih menarik, ada beberapa pengembangan yang bisa dibuat:
Lampu yang bisa menyala dan berkedip
Suara sirine
Roda yang bisa berputar
Tangga di atas mobil pemadam kebakaran yang bisa naik turun dan berputar
Dalam pameran pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), ada 1 stand yang menarik perhatian saya. Stand ini berjudul “Indonesia Robotic”, dan menampilkan karya robot oleh Firmansyah Saftari.
Nama Firmansyah Saftari sebenarnya cukup asing bagi saya. Namun, begitu melihat logo Saft7, logo ini sudah sangat saya kenal. Saftari melalui Saft7 cukup sering muncul dalam milis-milis otomotif yang sempat saya ikuti sekitar tahun 2000-an awal. Waktu ini saya sedang mencari cara meningkatkan performa mobil, dan menemukan tips dari saft7.com tentang Water Injection. Sayang, karena keterbatasan waktu, water injecton ini akhirnya tidak pernah selesai.
Lama tidak mengikuti situs saft7.com, rupanya Saftari sekarang ini sedang hobi ngoprek Arduino. Fokus sepertinya pada penggunaan Arduino di bidang robotik. Hal ini terlihat dari 2 karya Saftari: situs web Saft7Robotics dan buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino.
Buku dilengkapi dengan skematik untuk proyek
Proyek yang menurut saya paling keren dari buku Proyek Robotik Keren dengan Arduino adalah Animatronic Hand Robotic. Dengan menggunakan Arduino, Saftari menghubungkan sensor yang ditempel pada sarung tangan dengan tangan robot. Sensor akan membaca gerakan jari, lalu diterjemahkan oleh Arduino untuk menggerakkan servo yang terhubung pada tangan robot. Saftari mendokumentasikan bagaimana dia merencakan model tangan robot, dari karton, selang, hingga hasil akhir dalam sebuah video yang diputar di pameran. Hasil akhir dari tangan robot ini mengingatkan saya pada film Pacific Rim. Mungkin di masa mendatang, robot Jaeger bukan hanya di film sci-fi.
Sketch, atau program Arduino yang digunakan dalam proyek robotik juga disertakan di buku dan CD.
OK, mungkin proyek tangan robot terlalu kompleks untuk sebagian besar orang. Tapi jangan khawatir. Untuk orang yang belum pernah bermain Arduino seperti saya, Saftari menuliskan pengenalan tentang Arduino, pelengkapan tambahan seperti LED, motor servo, Arduino shield, sensor, dan juga proyek-proyek sederhana untuk mengenal Arduino seperti bermain dengan LED, alarm infra merah, pengukur jarak, dll. Proyek-proyek Arduiono dalam buku ini juga dilengkapi dengan diagram skematik elektronika dan Arduino Sketch (sebutan untuk program Arduino) yang dikemas dalam sebuah CD.
Masih merasa tidak memiliki pendidikan elektronika? “Saya ini pendidikannya adalah desain”, kata Saftari. Jadi, semua elektronika dan pemrograman ini dipelakari secara otodidak. Jadi, tidak ada alasan bukan untuk mencoba proyek-proyek Arduino?
Untuk yang tidak sabar untuk segera mencoba proyek-proyek di buku ini, Saft7Robotics menjual kit untuk membuat Robot Arm dan Robot Alien. Kedua kit ini dilengkapi dengan Arduino, motor servo, kabel dan semua sambungan yang siap dirakit. Dijamin, proyek ini akan sangat menyenangkan untuk mengisi waktu di akhir pekan.
Sebagai penutup, video dibawah ini adalah salah satu karya FIrmansyah Saftari yang dipamerkan di ICE BSD. Selamat berkarya…..
Hobi olahraga sepeda? Punya kamera seperti GOPRO atau SJCAM untuk merekam aksi bersepeda? Tapi bingung karena dudukan bawaan kamera tidak cukup untuk di pasang di stang sepeda? Paling tidak, itulah yang terjadi pada saya. Entah kenapa, dudukan bawaan kamera SJ4000 tidak cukup untuk di pasang di sepeda Polygon Helios 400.
Sambil pikir-pikir cara untuk pasang kamera di sepeda, saya menemukan beberapa artikel cara bikin dudukan kamera untuk sepeda. Beberapa artikel menggunakan barang bekas yang mudah ditemukan, seperti botol air minum kemasan. Bongkar-bongkar sekitar rumah, ternyata menemukan bahan yang lebih baik dari botol air kemasan, yaitu plastik bekas botol obat.
Dudukan kamera bikinan sendiri ini telah diuji dengan bersepeda sejauh 106km dari Karawaci menuju Anyer. Hasilnya bisa dilihat di video di bawah ini.
Berminat untuk bikin? Silahkan baca instruksinya di bawah video.
Bahan-bahan
Botol Obat untuk Dudukan Kamera
Botol plastik. Bisa menggunakan botol air kemasan, atau botol plastik lainnya. Artikel ini menggunakan botol plastik bekas obat seperti gambar di samping
Baut dan mur sesuai dengan ukuran tripod kamera. Untuk mendapatkannya, bawa kamera ke toko baut dan minta dicarikan baut yang sesuai.Panjang baut sekitar 1.5 cm.
Cable tie 2 buah. Panjang disesuaikan dengan lingkar stang sepeda.
Peralatan secukupnya, seperti paku, palu, obeng dan kunci pas
Cara membuat
Potong bagian bawah botol. Buat 2 lubang di samping untuk cable tie, dan 1 buah lubang di bagian tutup untuk baut tripod. Lihat gambar di bawah ini. Untuk potongan sepanjang A dan B, sesuaikan jarak dan tinggi dengan lebar stem sepeda.
Tampak depan
Tampak Samping
Setelah potongan selesai, masukkan cable tie ke masing-masing lubang di samping botol plastik. Pasang juga baut tripod dari bagian bawah, dan kencangkan dengan mur. Bentuk dari dudukan sepeda setelah dipotong dan dengan cable tie seperti gambar di bawah ini.
Tampak Depan
Tampak Samping
Ambil ban dalam bekas, lalu potong bentuk lingkaran atau bujur sangkar. Pasang karet ban bekas di atas mur. Karet ban bekas ini berungsi sebagai bantalan, agar kamera tidak terlalu goyang atau berputar lepas.
Pasang kamera. Atur baut dan mur sehingga ketika kamera terpasang kencang, lensa kamera menghadap ke depan. Kencangkan baut dan mur setelah posisi yang pas didapat, lalu tes lagi untuk memastikan kamera masih menghadap ke depan.
Coba dulu sebelum di pasang. Pastikan kamera menghadap ke depan ketika dikencangkan.
Balut stem sepeda dengan karet bekas ban dalam, lalu pasang dudukan diatas karet ban dalam. Ikat cable tie dengan kencang, sehingga dudukan tidak bergeser/berputar.
Coba bersepeda 1-2 km sambil memastikan dudukan dan kamera tidak bergeser atau berputar.